Bel MASUK Telah berbunyi, aku Segera menyedot Habis Sisa rokokku, seperti biasa aku nongkrong di Kantin Bersama teman-temanku, mereka pun merokok DENGAN Tenang di Kantin. TIDAK ADA Yang Berani menegur Kami terutama PADA aku, guru bahkan kepala sekolah pun Dan TIDAK akan Berani, KARENA Ayahku pemilik sekolah inisial. Ayahku akan melakukan apapun untuku, bahkan kepala sekolah Yang dulu dipecat gara-gara memarahiku karna aku air minum miras dikelas. Aku Sangat berkuasa di sekolahan inisial.
Saat sedang asik menghisap Sebatang Sisa rokoku ITU aku dikejutkan SEBUAH bentakan Dari Belakang.
"Heey !!! Berani Sekali Kalian merokok disini !!!.
Aku menengok KE Arah Suara ITU. Ternyata ITU Suara ibu guru, TAPI rasa-Rasanya aku Belum PERNAH Melihat hal guru Yang Satu inisial. Dia memakai kacamata berwajah manis, rambutnya Panjang Terikat, Tubuhnya Tinggi, memakai rok Pendek, with dada Montok Dan Bokong bahenol, Sungguh ini mengundang nafsu. Aku Bisa menebak dia Adalah guru baru. Dia Belum industri tahu siapa orangutan Yang baru Saja besarbesaran bentak.
Dia Berjalan menghampiri Kami. Akupun beranjak Dari Tempat duduku Dan Berdiri menantang DENGAN santai, Setengah batang rokoku pun menempel di mulutku, membuatku terlihat keren.
"Kalian fikir Suami Dimana?!? Kalian Lancang Sekali, Buang Rokok Kalian sekarang JUGA!"
Kami TIDAK sekalipun Gentar DENGAN ucapannya. Kembali ku nikmati rokoku DENGAN hd ku Yang keren, Lalu menghembuskan asapanya KE Wajah bu guru ITU seksi. Dia sedikit menghindar namun Tetap terkena secepatnya ITU, Dan MEMBUAT wajahnya menyeringai.
"Kurang AJAR KAMU!" ucapannya DENGAN Sangat marah. Mencari Google Artikel Cepat tangannya merebut Rokok Yang berada PADA tanganku Dan membuangnya JAUH.
Hal ITU menaikan emosiku, TIDAK ADA Yang Berani melakukan ITU sebelumnya.
"Tolong ambil Lagi Rokok Yang Mengajukan Buang ITU" ucapku Tenang TAPI meneror.
"Ya Ampun kamu, Lancang Sekali sama ibu guru".
"Ibu TIDAK dengar? Tolong ambil Lagi Rokok ITU!" ucapku Lagi DENGAN mata melotot.
"Kenapa ibu Harus melakukanya? Jika kamu menginginkan Masih Rokok ITU ambil Sendiri Dan hisap sepuasnya, TAPI Penghasilan kena pajak ITU, ibu pastikan kamu TIDAK akan menginjak sekolah Suami Lagi! Kalian JUGA!" dia menunjuk keempat temanku.
"Uhhh NGERii" kata Kami berlima kompak.
"Hmmm ... Saya beri kesempatan Mengajukan Satu kali Lagi, Ambilkan Rokok ITU bu"
"Apa? Kalian ITU murid Yang edan! Berani-beraninya Melawan guru"
"Jadi, ibu TIDAK mau mengambil Rokok ITU.?"
"Sampai matipun Mengajukan TIDAK sudi!"
"Oke kalau ibu bersikeras, TIDAK apa-APA, TIDAK masalah".
Penjaga Kantin Hanya Bisa tertegun Melihat hal Kami berdebat, tentu Saja karna dia Takut Padaku. Emosiku tak tertahan. Ku kedipkan Mataku Memberi sinyal Kepada KE Empat temanku. Merekapun mengerti maksudku. Mencari Google Artikel secepat kilat mereka menyekap ibu guru ITU. Ada Yang memegangi serbi, kesemek Dan Mulut.
"Apa-apaan Suami !!!" teriakan bu guru Masih terdengar Walau mulutnya dibungkam. "Kalian Kurang terbuka, mau Kalian apakan aku ha? Tolong !! Tolong !!" .
"Kita bawa dia KE Kelas, kitd nikmati Tubuh semoknya Disana" Kataku.
Mendengar ucapanku mata bu guru langsung melotot ketakutan.
"TOLONG TOLONG" teriaknya tak henti namun karena mulutnya terbungkam yang terdengar hanyalah raungan.
Kamipun membawanya ke kelas. Ternyata sedang ada guru yang mengajar, Pak joko nama gurunya. Pak joko kaget dengan apa yang kami bawa.
"Ibu Dewi! ?" ucap pak joko kaget. dia lalu menghampiri kami.
"Tolong saya pak" teriak ibu dewi mengharap bantuan pak joko.
"Nak Raka, e.. e.. kenapa dengan ibu dewi?" tanya pak joko ketakutan.
"SANGE!" aku jawab dengan lugas.teman-teman sekelas pun tertawa. lalu aku berjalan masuk kelas dan sempat mendorong pak joko yang sedikit menghalangiku.
Ibu Dewi sangat tidak percaya dengan apa yang terjadi, pak joko yang di harapkan bisa menolongnya justru ketakutan tak berdaya.
"Pak tolong saya, bapak ini bagaimana sih!" ibu dewi merengek.
"e... e...anu bu e... saya takut dipecat bu".
"dipecat siapa? dia? emang dia siapa?"
"E... anu bu, dia .. dia.. dia itu anak dari pemilik sekolah ini bu".
"Tapi ini kan sudah menyalahi aturan pak! tidak apalah kita dipecat pak!"
"Ibu tidak mengerti, saya mempunyai tanggungan , saya memiliki istri, 2 anak dan utang2 yang belum dilunasi, biayanya darimana kalo gak dari sini bu, ibu sih gampang masih mudah belum berumah tangga."
Ibu Dewi hanya bisa menangis, meronta pun dia fikir percuma.
"Ngobrolnya udah? kalo udah arisanya kita kocok sekarang" kataku nakal.
"Sini pak joko"
"A..a..ada apa nak Raka"
"Tolong lucuti pakaian ibu dewi"
"A..a..apa?"
"Cepat!"
"E...e... iya "
Ibu Dewi melotot dan meronta tak karuan.
"Jangan pak, jangan!"
"Maafkan aku bu, ini demi keluargaku" kata pak joko yang tangannya telah memegang kancing kemeja dekat leher bu dewi.
Ibu Dewi menangis tersedu-seduh, beriringan dengan kancing kemejanya yang satu persatu mulai terlepas. Belahan payudara montok yang masih terbungkus BH pun terlihat sangat menggodo. Pak joko menelan ludah menyaksikan susu bu dewi yang menggairahkan itu. Pak joko tidak bisa mengelakan matanya, walaupun dia tidak tega, tapi nafsunya juga membuatnya ingin melototi belahan susu bu dewi.
Kancing kemeja bu dewi pun sukses dilepas semuanya oleh pak joko.
"Teganya kamu pak!" ungkap bu dewi kesal diiringi tangisan.
"maafkan saya bu" pak joko menunduk.
"Oke, sekarang giliranku" kataku sambil melepas kemeja bu dewi. Dan tubuh putih sexy bersama payudara besar yang masih terbungkus BH pun terpampang. Satu kelas pun menyoraki "mantap" terutama siswa laki laki.
"Gimana? kalian suka susu bu dewi? hahaha" Aku bercanda licik.
Langsung aku remas2 payudara bu dewi yang masih tertutup BH itu.
"AH... AH... AH... hentikan!" teriak bu dewi sambil menggeliat geli.
"Gila Gede banget ternyata susu guru ini! dipompa mungkin ya?" Teman sekelas pun tertawa.
"Kalian ingin melihat putingnya?" tanyaku pada teman2. Merekapun menjawab mau dengan kompak.
"Oke, ini diaaa!!" ku tarik BH bu dewi kebawah dan melontarlah kedua susu bu dewi.
"ini lho yang namanya puting" kataku sambil mencubit dan memilit gemas puting bu dewi.
"OUUWGH... OUUWGH sakitt!" teriakan bu dewi yang mendesah.
Kusuruh keempat temanku membalikan badan bu dewi, dan aku mulai meremas-remas bokong bahenol bu dewi.
"Yahuuuu... ini pantat tersemok yang pernah aku remas! mantap" teman sekelas pun sama bernafsunya denganku. bahkan ada yang sudah mengocok kontolnya.
Ku buka resleting rok bu dewi dan ku plorotin roknya, hingga bokong besar nan bahenol yang terlapisi sempak putih pun terobral gratis. Bu dewi semakin menangis dia tak percaya hari pertamanya mengajar akan seperti ini.
"Pak joko, kamu jangan kemana-mana, disini aja, awas kalo pergi" ancamku.
"eee.. iya nak raka, emang ada apa?"
"ah sudahlah nurut saja." jawabku sambil melanjutkan mengelus dan meremas pantat bu dewi yang semakin membuatku bergairah.
"Wow pantatnya bu dewi putih dan mulus banget, kontolku gak bisa diajak komromi lagi neh".
"Ibu jangan kentut ya... aku selepet nanti pantat ibu kalau kentut hahaha" kataku becanda dan kembali membuat ruangan ramai.
"Raka cepetan dong dibuka sempaknya, aku udah gak tahan neh ahhh" teriak salah satu siswa sambil berdiri di atas meja dan mengocok kontolnya. Dia pun langsung jadi pusat perhatian.
"Heh kamu, buka sempak emak kamu di rumah sana" Ruangan kelas pun makin gaduh.
Ibu dewi masih dalam posisi menungging dan sudah setengah pasrah. Tangisanya tak henti, namun tak membuatku iba, karena aku sudah terlanjur emosi sama dia.
"Inilah saat yang kalian tunggu-tunggu" Seluruh siswa laki laki pun berteriak kegirangan.
"Kalian siap melihat memeknya bu dewi?" langsung dijawab mau oleh seluruh siswa laki laki
"INIII DIA MEMEK BU DEWI" teriaku sambil melorotkan sempaknya hingga kebawah, dan dua lubang kenikmatan bu dewi pun akhirnya terlihat . Kelas pun bertambah gaduh, ada yang sudah tidak sabar dan maju kedepan.
"Tenang...tenang kalian akan kebagian jatahnya" kataku menenangkan.
"Aku yang akan menikmati 2 lubang milik bu dewi ini terlebih dahulu."
Aku mengeluarkan jagoanku dengan cepat, dan ku pamerkan pada seluruh siswa.
"Kalian mau ini?" kataku sambil memamerkan kontolku didepan kelas.
"tidak ada yang mau? , masa cuma bu dewi yang mau, ya sudah, buat ibu aja neh haha" aku membalikan badan ku dan langsung menghujamkan kontolku ke liang vagina bu dewi.
"OOUUUUCHHH" teriak bu dewi kaget.
"Gila , sempit banget lubang kemaluanya bu dewi, ternyata dia masih perawan, memeknya menjepit kontolku begitu keras! OOOUUGHH nikmat"
"OH..OH.. OH.. kurang ajar kamu" kata bu dewi sambil mendesah seiring keluar masuknya kontolku dari vaginanya.
Tak beberapa lama kemudian, darah perawan bu dewi pun mengucur keluar.
"Sialan , kontolku dikotori ama memeknya bu dewi, mampus , sekarang kamu udah gak perawan"
"Ohhhh... sakit.. ampun.. " bu dewi menangis mengerang.
Tiba-tiba bu dewi menggeliat tak karuan sepertinya dia telah orgasme pertama.
"OOOOOOUUUGGHH"
"enak banget kamu udah orgasme"
Cairan kewanitaanya pun mengalir dari pinggir vaginanya membuat kontolku mudah menembus memeknya.
"Ooouuughhh" aku berteriak panjang tatkala kurasakan spermaku sudah diujung kemaluanku. Langsung ku lepas kontolku dari memeknya bu dewi dan aku mencari mulut bu dewi. Dengan keras aku paksa mulut bu dewi mengulum kontolku. Zlept..zlept.. bunyinya. Kontolku pun tak bisa menahan lebih lama lagi karena kuluman bu dewi sangat nikmat, akhirnya kontolku menyemprotkan sperma yang begitu banyak didalam mulut bu dewi.
"Ooooooohhhh" kurasakan kenikmatan yang tiada tara.
Kepala bu dewi kutekan agar kontolku seluruhnya masuk ke mulut bu dewi, lalu ku tutup hidung bu dewi dan otomatis sperma yang ku semprotkan tadi ditelan habis oleh bu dewi. Ku lepaskan kontolku yang masih saja kokoh dari mulut bu dewi. Ternyata spermaku belum tertelan semua, masih ada yang tersisa dimulut bu dewi. spermaku menetes dari mulut bu dewi yang menganga jijik.
"OUUGH.. KURANG AJAR KAMU! Sperma mu sangat tidak enak rasanya" ungkap bu dewi sambil menangis.
"Nanti kau akan kenyang kok tenang aja masih banyak sperma yang bakal kamu telan bu"
"Apa?"
"AYO siapa lagi yang mau merasakan nikmatnya tubuh bu dewi"
Semua siswa laki2 pun berebutan. Ada yang memasukan ke vaginanya , ada yang ke anusnya, ada yang meremas-remas nenennya , ada yang memaksa mengulum dan bu dewi tidak berdaya hanya bisa menjerit dan menangis. Semua siswa akhirnya dengan kompak menyemprotkan peju mereka ke tubuh bu dewi, ada sekitar 18 siswa yang menyemprotkan pejunya, tubuh bu dewi pun bermandikan peju.
"Huh, kasian, cantik2 bau ompol" kataku sambil menggesek-gesekan kontolku ke nenennya bu dewi.
"Aku mohon hentikan pemerkosaan ini, tubuhku sudah tidak berdaya, aku telah orgasme berkali2, aku gak kuat lagi, kemaluanku bisa lower nanti"
"Kamu masih kuat kok, tapi kalau masalah lower sih sudah pasti, memek lu sekarang kayak ember , lebar..haha"
"Pak joko, sekarang giliranmu" pak joko kaget mendengar ucapanku.
"ma..ma maksudnya ?"
"guru goblok, maksud aku, sekarang giliran bapak ngentotin bu dewi"
"APA?" kata pak joko dan bu dewi kompak.
"Ja..jangan pak joko, jangan mau, aku mohon, vaginaku sudah terlalu sakit" bu dewi menangis kencang.
"CEPAT PAK JOKO!" perintahku.
"i...iya" pak joko mendekati tubuh bu dewi yang telah terkulai lemas dilantai.
Pak joko mengeluarkan kontol kepunyaanya. Sangat besar rupanya, bu dewi sampai melotot ketakutan melihatnya.
"Wow.. besar sekali, kayaknya memek ibu bakal sobek neh, bakal jadi tontonan yang menarik ini" kataku.
"Terlalu besar pak! terlalu besar! jangan pak jangan!"
"Sekali lagi maafkan saya bu"
Pak joko pun pelan-pelan memasukan kontolnya ke vagina bu dewi.
"Owwwwwwwwwggghh" bu dewi mendesah.
"Ah lambat amat pak? gini lho" aku mendorong pantat pak joko, agar lebih cepat keluar masukin kontolnya.
"OOOHHHGGRRHH.. VAGINA KU BISA HANCUR PAK!"
"Oohh" pak joko mendesah secara spontan.
"Apa? pak? kamu menikmati ini?! kurang ajar juga bapak ini!" kata bu dewi kesal
"bukan begitu bu, siapa lelaki yang tidak mendesah saat melakukan hal seperti ini walau terpaksa, aku tidak akan berani menusuk-nusuk kemaluan ibu jika bukan karena raka bu." bu dewi pun mulai pasrah memeknya diobrak abrik kontol besar pak joko
beberapa saat kemudian, pak joko mengerang.
"oooh ... aku mau keluar, bagaimana ini"
"Jangan dicabut, keluarin peju bapak di dalem memeknya bu dewi"
"Apa? jangan pak jangan! aku bisa hamil.. oouuhhh...
"CEPAT PAK KELUARIN DIDALEM! KALO GAK BAPAK SAYA.."
"Iya iya, aku semprotkan didalam" pak jokok ketakutan.
"Bapak sungguh tega padaku" bu dewi kesal bukan main.
CROT...CROT..CROT , pak joko menyemburkan lahar kenikmatanya didalam vagina bu dewi.
"OUUUhh" pak joko keenakan.
"pak! pak! pak! ouuggh... kamu benar-benar melakukanya? aku merasa ada cairan hangat rahimku.. ouuh.. kurang ajar kamu pak!"
Beberapa bulan kemudian setelah kejadian itu, aku dengar bahwa bu dewi tengah hamil. Dan pak joko pun dituntut bertanggung jawab, dan kabarnya bu dewi akan jadi istri kedua pak joko. selamat deh pak joko dapet istri cantik dan bohay.